Kesaksian Iman Sendang Puh Sarang
Sembuhkan Ibu Beni Jogyakarta
DEMIKIAN
permohonan Ibu Beni alias Ibu Maria Paula Hari Porwanti warga dusun
Karamat Sidoarum Godean Lingkungan Paroki Maria Assumta Gamping (Yogyakpergi
kemana saja tempat berdoa seperti di Romo Sanjoyo Muntilan dan ke
sendang-sendang lainnya memohon kepada Tuhan melalui Novena, Penyerahan
kepada Bunda Maria clan Litani Hati Kudus Yesus. Tujuan doanya ya
memohon dan bersyukur serta yang jelas guna sarana pendukung keprihatinan
hidup demi keluarga di antaranya adalah untuk memohon anaknya yang
nakal juga untuk suami yang bekerja terpisah dengan keluarganya.
"Jelas
semua itu butuh keprihatinan, bagaimana tidak, hidup jauh dengan suami
dan butuh ketenangan kan meski berharap dengan Tuhan serta lindungan-Nya"
tutur Ibu 3 putra ini dengan penuh ragu lantaran tidak adanya pendamping.
Sebagai
seorang ibuia menyandang beban demikian sarat, karena harus membimbing
anaknya seorang diri tak jarang hidupnya dicekam kekhawatiran sang
suami yang hidup di Jakarta sebab itu keresahan pastilah terjadi,
maka tumpuan hidupnya diserahkan kepada Tuhan.
Ibu Beni seorang ibu yang sederhana dan patuh terhadap segala sesuatu
yang baik serta rajin berdoa, kendati sang suami bekerja di Bank Mandiri
Jakarta dengan penghasilan cukup besar tetapi hidupnya nampak sederhana
dan khas ke Kristianian yang bersahaja. Ketika
bcrkunjung di rumahnya, Ibu Beni sedang membersihkan mobilnya, dan
menerimanya dengan ramah penuh santun meski malu-malu menguraikan
kesaksiannya. "Apakah saya pantas memberikan kesaksian Iman saya
sebab saya mcrasa belum pantas" ucap Paula Maria Hari Porwanti
ini yang bersikap sedikit tegang dan kaku tapi anggun.
Ibu
Beni berpisah dengan suami untuk scmentara waktu mengingat ia adalah
anak tunggal dari orang tuanya dan sekarang membutuhkan perawatannya,
maka perjalanan hidupnya bagai membiara demi kepentingan hidup yang
selaras dengan masing-masing kebutuhan.Yakni sebagian bagi keluarga
dan sebagian bagi kepentingan perawatan orang tuanya yang kini nyaris
dikatakan jompo, keprihatinan seperti inilah bagi ibu Beni sangat
pedih dan harus ia jalani.
Mendapat Kesembuhan
Ketika Ibu Beni sedang merintis kedukaan melalui doa-doanya dan doa
Rosario serta Novena terus didaraskan setiap hari di rumah guna keprihatinannya,
Ibu ini sangat tertarik untuk ikut bergabung dengan ibu-ibu di lingkungannya
yang hendak berziarah ke Sendang Puh Sarang Kediri. Maka berangkatlah
rombongan tersebut menuju lokasi ziarah di Kediri dan Ibu Beni sehat-sehat
saja alias tidak ada gejala apa-apa.Tetapi Ibu Beni merasakan jika
dirinya memang memiliki sakit di kaki yakni sering terasangilu-ngilu,
sebab An Ibu Beni pernah ke rumah sakit dan tidak ada penyakit apa-apa
kata dokter. Pernah diduga seperti asam urat kemudian diberi obat
juga tidak ada kesembuhan atau pengurangan dari rasa sakit. Sebab
bosannya ibu Beni biarkan saja penyakitnya itu dan ketika sampai di
Sendang Puh Sarang Kediri sangat terasa sakitnya.
Maka sesampai di sana (Sendang Puh Sarang) melalui jalan salib dan
perjalanan lancar-lancar saja tidak menunjukkan kelainan apapun dan
perasaan biasa-biasa saja. Namun demikian sampai pada pemberhentian
ke-9 ketika Tuhan jatuh Bu Beni seperti nampak kecapaian dan loyo
maka seperti ikut jatuh pula, menurutnya pada saat jatuh itu tak terasa
apa-apa tahu-tahujatuh. Dan ketika pada saat pemberhentian yang ke
12 jatuh lagi dan Bu Beni juga sangat terasalelah serta berat sebab
itu ibu Beni dipapah oleh peserta lain untuk membantu perjalanan Salib
tersebut. Menurut Bu Beni jika dirinya saat itu pada yang ke-12 sempat
pingsan namun ia tidak mengerti apa sebabnya apakah karena sakit di
kakinya.
Setelah
usai perjalanan Salib itu kemudian Ibu Beni seperti sehat kembali
dan pergilah Bu Beni untuk mengambil air, kemudian air dibasuhkannya
di kakinya tiba-tiba rasa sakit di kakinya hilang lenyap dan tidak
lagi pincang-pincang. Ibu Beni sedikit heran tanpa sadar jika dirinya
disentuh sembari berpikir bahwa benarkah dirinya telah disemhuhkan
dari rasa sakit di kakinya yang nyeri ngilu itu? Namun kemudian ia
percaya spontan dan Ibu Beni keheranan dan disaksikan oleh banyak
orang atau peserta ziarah dari rombongannya sendiri, karena girangnya
Ibu Beni Bersyukur kepada Tuhan dengan membagi-bagikannya tempat air
tersebut pada seluruh anggota ziarah itu.
Dan ketika di rumahnya selang beberapa hari dari Sendang tersebut
ibu Beni menyatakan memang ya sebab sampai sekarang benar-benar tidak
dirasa sakit lagi. Dengan pcngalamannya tersebut sekarang Bu Beni
mengaku tambah yakin dari imannya dan semakin khusuk dalam setiap
menjalani berdoa, selain itu berharap semoga teman-temannya yang lain
juga mendapat sentuhan Tangan Tuhan meski caranya lain-lain, himbau
Bu Beni penuh yakin dan bersemangat dalam iman.
(Majalah
PRABA no.16, 11 Agustus 2000, hal. 28)
"Mintalah
maka akan diberikan, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka
pintu akan dibukakan. Adakah seorang daripadamu yang memberi batu
kepada anaknya, jika ia meminta roti atau member! ular jlka ia meminta
ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak anakmu apa lagi Bapamu di surga. la akan memberikan yang baik
kepada mereka yang meminta' kepada-Nya :
( Mat 7: 7-11 ).