Columbarium
(Tempat Penitipan Abu Jenazah)
Menjadi
satu dengan pemakaman para Romo atau Mausoleum terdapat pula tempat
penitipan abu jenazah atau disebut COLUMBARIUM dalam bahasa Latin.
Bagi umat di sini mungkin kebiasaan menitipkan abu jenasah masih merupakan
suatu hal yang baru.
Namun
bila pergi ke Singapore di sana sudah banyak terdapat Colombarium
di mana abu jenazah umat katolik dimakamkan di dalamnya. Hal ini bisa
dimengerti sebab di sana harga tanah sangat mahal sehingga jauh lebih
mudah dan praktis bila menitipkan abu jenazah di Colombarium daripada
kalau dimakamkan di tanah atau dalam kuburan yang biasa.
Sebab dengan demikian bila salah seorang anggota keluarga ingin mendoakan
leluhur mereka bisa secara visual melihat makamnya, lain halnya bila
di "larung" atau dibuang ke dalam laut atau sungai bekas-bekasnya
tidak ada lagi.
Mungkin timbul pertanyaan di kalangan umat katolik, bolehkan jenasah
umat katolik dikremasi atau diperabukan atau dibakar? Dulu kala memang
pernah terdapat larangan dalam agama katolik untuk mengkremasikan
jenazah, sebab hal ini dulu digunakan sebagai salah satu cara untuk
menentang kebangkitan orang mati.
Namun hal ini sekarang sudah tidak relevan lagi, sebab banyak orang
melakukan kremasi karena dirasa lebih mudah dan ekonomis daripada
memakamkan dikuburan biasa, sebab harga tanah kuburan khususnya di
kota besar seperti di Jakarta cenderung naik harganya, dan setiap
waktu tertentu harus memperpanjang ijin pemakaman atau penggunaan
kuburan.
Hingga saat ini sudah ada 10 abu jenazah yang dimakamkan di Columbarium
Pieta di Puh Sarang, bahkan ada juga yang sudah dipesan oleh keluarga
mereka untuk orang tua mereka atau untuk isteri/suaminya. Bila anda
ingin memesan tempat untuk keluarga Anda bisa menghubungi Romo Ekonom
atau Bendahara Keuskupan Surabaya yang mengurus tempat ini.
Dengan
menitipkan abu jenazah anggota keluarga di sini, maka bila berziarah
ke Pub Sarang bisa sekaligus berziarah dan mendoakan keluarga yang
dimakamkan di tempat ini.
Di Puh Sarang tersedia 200 makam untuk abu jenazah, dan bila nanti
sudah penuh sudah dipikirkan pengembangannya di komplek Puh Sarang.
Columbarium Pieta diresmikan penggunaannya pada tanggal 8 Oktober
2000 oleh Uskup Surabaya, meskipun sebenarnya pada tanggal 28 September
2000 bersamaan dengan pemakaman para Uskup dan Romo di Mausoleum Pieta
juga dimakamkan tiga abu jenazah yang pertama.
Di Mausoleum Pieta terdapat tempat atau ruangan yang bisa digunakan
untuk mempersembahkan misa bagi para peziarah bila menghendakinya,
sebab tempatnya tenang dan bersih.
Direncanakan bahwa setiap tahunnya pada tanggal 2 November akan diadakan
Misa Arwah di tempat ini.