Gunung Semeru, kebanyakan orang menyebutnya hanya sebagai Semeru, adalah sebuah gunung berapi, yang tepatnya berada di Kabupaten Lumajang. Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki tinggi 3,676 meter di atas permukaan laut dan juga dikenal sebagai Mahameru atau Gunung Agung. Nama Semeru itu berasal dari Hindu-Buddha, yaitu mitos gunung Meru atau Semeru, sebuah tempat tinggal para dewa.
Kawah puncak di Semeru disebut Jonggring Saloka. Pada tahun 1913 dan 1946 Jonggring Saloka memiliki kubah kawah dengan ketinggian 3.744,8 M dan bertahan sampai akhir November 1973. Di sisi selatan, kubahnya menghancurkan tepi kawah, yang menyebabkan lava mengalir ke sisi selatan meliputi Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
Pada beberapa momen, terjadi beberapa letusan Semeru yang besar. Sejak 1818, terdapat, setidaknya 55 letusan yang telah terekam. Letusan-letusan tersebut terdiri dari aliran lava dan aliran piroklastik. Sejak tahun 1967, Semeru telah masuk dalam keadaan rawan letusan sampai hari ini. Saat ini, letusan kecil selalu terjadi setiap 20 menit atau lebih.
Meskipun jalur trekking ke Semeru bukanlah jalur yang mudah untuk dilaui, tetapi bagi mereka yang suka akan tantangan akan selalu berkeinginan untuk menaklukkan Mahameru tersebut. Para wisatawan yang ingin pergi ke Semeru bisa memulai perjalanan mereka dari Ranu Pane ke Utara, tetapi rute ini bukanlah rute yang mudah.
Tidak dianjurkan bagi para pendaki untuk naik ke puncak Semeru, yaitu Jonggring Saloka. Juga, tidak dianjurkan untuk mendaki dari sisi selatan, karena akan terdapat gas beracun dan aliran lava; gas beracun ini dikenal sebagai Wedhus Gembel.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838), seorang ahli geologi Belanda yang mendaki melalui Widodaren, lalu Junhuhn (1945) seorang ahli botani Belanda yang mendaki dari utara melalui pegunungan Ayek-Ayek gunung Inder-Inder dan gunung Kepolo. Setelah tahun 1945 umumnya dilakukan pendakian melalui North Slope atau melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti kebanyakan hari ini.
Flora yang hidup di Semeru bervariasi, namun sebagian besar didominasi oleh pohon pinus, akasia dan jamuju. Ada juga anggrek Edelweis dan endemik yang dapat ditemukan aroung puncak Semeru. Sementara, ada juga beberapa fauna yang dapat ditemukan seperti, macan, monyet daun, musang, rusa, babi rusa dan banyak lagi.
Prev