Kondisi Umum
Taman Nasional ialah Kawasan Pelestarian Alam yang mempunyai ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan melindungi habitat, penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budaya, pariwisata dan rekreasi. Keberadaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pertama dinyatakan sebagai taman nasional mula-mula berdasarkan surat Pernyataan Menteri Agraria Nomor: 736 / Mentan / X / 1982 pada tanggal 14 Oktober th 1982.
Terdapat beberapa hal terkait masuknya wilayah ini sebagai taman nasional, dilihat dari berbagai potensi alama yang ada di kawasan ini seperti:
- Adanya fenomena alam yang unik yang disebabkan oleh atau sebagai aktivitas dari vulkanik Gunung Tengger dan membentuk 5 gunung baru, yaitu:
- Gunung Bromo dengan tinggi 2.392 m dari atas permukaan laut
- Gunung Batok dengan tinggi 2,40 m dari permukaan laut
- Gunung Widodaren dengan tinggi 2.614 m dari permukaan laut
- Gunung Watangan dengan tinggi 2.601 m dari permukaan laut
- Gunung Kursi dengan tinggi 2.581 m dari permukaan laut
- dan Lautan Pasir yang luas yang disebabkan oleh letusan yang sama.
- Selain itu, terdapat juga Gunung Semeru, yang adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dan sekarang masih merupakan gunung berapi aktif.
- Adanya flora endemik langka dari keluarga Orchidaceeae yang memiliki 40 jenis scarceorchid, 15 diantaranya adalah endemik asli dari Jawa Timur, dan 3 diantaranya khas Semeru Selatan, yaitu Malaxis purprreonervosa, Meleola wetteana, dan Liparis rhodocila. Selain itu ada juga Corybas fornicatus (anggrek merah mutiara) dan Mavodes petola yang dilindungi.
- Adanya potensi hidrologi sebagai daerah sumber mata air untuk beberapa daerah aliran sungai penting (DAS) di Jawa Timur misalnya DAS Brantas. Potensi hidrologi ini sangat terkenal sebagai sistem pendukung kehidupan.