Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara keseluruhan merupakan daerah vulkanis, sehingga formasi geologinya terdiri dari hasil kegiatan gunung api kuarter muda, dan gunung api kuarter tua dengan komposisi 20% dan 80%. Jenis batuan kawasan ini terdiri dari abu pasir/tuff vulkan intermedia sampai basis (dengan fisiografi vulkan), asosiasi andosol kelabu dan regosol kelabu (dengan bahan induk abu/pasir), dan tuff intermedia sampai basis. Bentuk struktur geologi ini menghasilkan batuan yang tidak padat dan tidak kuat ikatan butirnya, sehingga mudah tererosi terutama pada musim penghujan.
Jenis tanah berdasarkan peta tanah tinjau Provinsi Jawa Timur tahun 1966 adalah regusol dam litosol. Jenis tanah ini berasal dari abu dan pasir vulkanis intermedia sampai basis dengan sifat permiabilitas sangat tinggi dan lapisan teratasnya sangat peka terhadap erosi. Warna tanah mulai dari kelabu, coklat kekuning-kuningan, sampai putih, dengan tekstur tanah pada umumnya pasir sampai lempung berdebu dengan struktur lepas atau berbutir tunggal.
Berdasarkan klasifikasi tipe iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di kawasan taman nasional ini termasuk iklim tipe A meliputi daerah semeru, tipe B dengan nilai Q sebesar 14,36% dan curah hujan rata-rata 6604,4 mm/tahun. Kelembaban udara di sekitar lautan pasir cukup tinggi yaitu maksimal mencapai 90 - 97% dan minimal 42 - 45% dengan tekanan udara 1007 - 1015,7 mm Hg.
Suhu udara rata-rata berkisar antara 5°C - 22°C. Suhu terendah terjadi pada saat dini hari di puncak musim kemarau antara 3°C - 5°C bahkan di beberapa tempat sering bersuhu di bawah O°C (minus). Sedangkan suhu maksimum berkisar antara 20°C - 22°C.
Seperti kebanyakan daerah vulkanik, wilayah TN-BTS memiliki tatanan air yang radikal, sehingga pada musim kemarau, persediaan air hampir tidak tersedia atau bahkan benar-benar kering. Hal ini dikarenakan air telah menggenangi semua permukaan tanah selama musim hujan menghilang dengan cepat dengan menembus lapisan bawah tanah. Persediaan air dalam tanah hanya di dapat dari air hujan, yang juga mengalir di antara gunung-gunung batu. Meskipun pada musim hujan, sungai di daerah batu vulkanik penuh, tapi begitu musim kemarau tiba, semuanya akan mengering.
Sumber air dari TN-BTS adalah dari sungai dan kanal. Terdapat lebih dari 50 sungai dan 4 danau di dalam kawasan TN-BTS. Danau-danau tersebut diantaranya adalah Ranu Darungan, Ranu Pane, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo. Dalam hal ini menunjukkan bahwa TN-BTS memiliki peran yang sangat penting bagi daerah sekitarnya. Keberadaan mata air TN-BTS dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa-desa, dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan menghasilkan energi / tenaga listrik.
Prev