Gunung Widodaren terletak di sebelah Gunung Batok, dan merupakan obyek wisata yang bisa dikunjungi saat berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Yang menjadi daya tarik dari obyek wisata ini adalah adanya sumber mata air yang dikeramatkan, yang terletak di bawah goa sekitar gunung.
Di dalam gua Widodaren ini, tepatnya di sekitar sumber mata air, terdapat tempat yang cukup luas dan sebuah batu besar yang digunakan untuk upacara atau semacam altar untuk menempatkan sesajian. Masyarakat Tengger juga seringkali menggunakan batu ini untuk bermeditasi atau berdoa kepada Sang Hyang Widi.
Tentang sumber mata air keramat ini, masyarakat setempat percaya bahwa sumber mata air ini tidak akan pernah kering sepanjang waktu. Dipercaya sakral karena sumber mata air tersebut mengalir langsung dari Widodaren atau Mendhak Tira. Selain itu, masyarakat sekitar percaya bahwa air dari sumber tersebut bisa membuat awet muda dan memberikan jodoh bagi mereka yang masih lajang.
Gunung Penanjakan atau biasa langsung di sebut Penanjakan adalah salah satu gunung di kawasan TN BTS dengan ketinggian 2.770 M. Gunung Penanjakan dapat diakses dari desa Tosari atau desa Wonokitri. Para pengunjung dapat menyewa Jeep untuk perjalanan pulang-pergi ke Penanjakan dan kemudian ke Bromo. Setelah mencapai gunung, para pengunjung kemudian harus berjalan kaki selama sekitar 15 menit karena jalan yang sempit dan kurangnya ruang parkir di puncak gunung. Gunung Penanjakan merupakan areal yang terkenal sebagai titik yang pas untuk melihat Kaldera Tengger yang luas. Karena suhu sangat dingin, pengunjung disarankan untuk membawa pakaian yang tepat ketika mengunjungi daerah ini. Namun demikian, jika mereka tidak membawa mantel atau jaket, terdapat persewaan untuk jaket dan sweater di sekitar kawasan.
Saat matahari terbit dan orang-orang mulai meninggalkan geladak masing-masing, jangan lupa untuk melihat ke arah barat di mana Anda bisa melihat puncak kembar Gunung Arjuno (3.339 m) dan Welirang (3.156 m) di atas kabut pagi kota Malang. Gunung berapi ini dianggap sudah tidak aktif, meskipun ada beberapa belerang yang selalu diambil oleh masyarakat sekitar.
Di sekitar TN BTS terdapat danau yang terletak antara kawasan konservasi. Danau ini juga menjadi rute untuk mulai mendaki Gunung Penanjakan, Gunung Bromo atau Gunung Semeru. Danau atau yang biasa disebut masyarakat sekitar ini sebagai Ranu ini adalah Ranu Pane, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo.
Danau-danau ini memiliki pemandangan yang benar-benar indah dengan penduduk yang ramah di sekitar danau. Tiga kawasan danau ini terletak di desa Panupane, Kecamatan Senduro, 50 Km di sebelah barat Kabupaten Lumajang, tepatnya di lereng Gunung Bromo dan Semeru.
Ranu Pane adalah sebuah danau hijau seluas 1 hektar, sementara Ranu Regulo memiliki luas sekitar 0,75 hektar. Kedua danau ini berdiri di 2.200 m di atas permukaan laut. Dari tempat ini, kita bisa melihat Gunung Semeru yang berdiri megah dengan kaldera di sekitar kawah. Terdapat Home stay, vila dan pondok-pondok di tengah pemukiman pedesaan, yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin beristirahat di tengah perjalanan mereka.