1. Gamelan Singo Mengkok
Seperangkat Gamelan Sebagai Syiar Agama Islam Di Daerah Paciran Kec. Paciran. Ditabuh Para Sahabat Sunan Drajat Megiringi Tembang Pangkur (Panguri Isine Qur’an) Ciptaan Sunan Drajat. Ukiran Singo Mengkok (Singo Yang Duduk Dengan Sikap Siap Menerkam). Kesenian Ini Adalah Sebuah Akulturasi Dari Budaya Hindu/Budha Dan Islam, Mengingat Masyarakat Sekitar Adalah Pemeluk Agama Hindu, Agar Mudah Diterima Masyarakat Sehingga Gamelan Tersebut Dinamakan Singo Mengkok Sebagai Lambang Kearifan, Kelembutan, Nafsu Dan Kesempurnaan Manusia. Tembang Pangkur Yang Dicipta Sunan Drajat Seputar Abad Ke XVI Itu Adalah Sebagai Berikut:
“...... Mitraningsun Duratmoko
Pirengno Swara Singo Mengkok Edi
Angakua Mumpung Durung
Siniksa Gusti Allah
Mula Balia Mring Mukmin Kang Mituhu
Angudi Isine Al-Qur’an
Supaya Kinasih Gusti.
.....He para Jin lan Manungsa
Pada taato mring Rosul lan Nabi
Ibadah kanti mituhu
Mengkono dawuh Allah
Remena piweweh mring jalma kang butuh
Manfaati nusa lan bangsa
Miwah jejering Agami.........”
ASAL : Peninggalan Kanjeng Sunan Drajat abat (XVI) Masehi, Kec. Paciran (disimpan di museum Sunan Drajat.
2. Batik drajat
Batik Drajat adalah rangkaian motif dan perlambang flora dan fauna yang mempunyai makna hubungan fertikal dan horizontal. Adapun makna motif dan perlambang adalah:
ASAL : Bapak Sukandar Desa Paterman Kec. Modung Kab. Bangkalan
3. Daun Lontar
Daun Lontar berhuruf Jawa Baru berisi Surat Yusuf dalam bentuk tembang mocopat.
ASAL : Bp. Arso, Desa Tunggunjagir Kec.Mantup, Kab. Lamongan. Disimpan di museum Sunan Drajat (berhuruf Jawa Baru).