Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Jawa, tepatnya terletak di sisi timur Pulau Jawa, dan Pulau Madura, yang juga merupakan bagian dari provinsi. Ibukotanya adalah Surabaya, yang merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta dan pusat industri dan pelabuhan.
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Secara geografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi yang masih aktif. Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Penduduk yang banyak mendiami wilayah Jawa Timur datang dari suku Jawa dan beberapa orang Madura, Orang-orang Osing Banyuwangi dan orang-orang Tionghoa. Jawa Timur adalah tempat dari beberapa keanekaragaman budaya yang hidup dalam harmoni yang selaras. Selain dari beberapa suku yang tinggal, terdapat juga etnis Arab dan India.
Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu, bahasa Jawa adalah bahasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat Jawa Timur, dan atau bahasa dari beberapa etnis terkait. Bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Timur berbeda dengan bahasa Jawa di Jawa Tengah yang cenderung halus. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan "kasar". Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan.
Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (bekas Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Pada mulanya, keberadaan Jawa Timur berkaitan dengan eksistensi kerajaan yang sangat berpengaruh di Nusantara, yaitu kerajaan Majapahit dan kerajaan Singosari. Saat ini, Singosari merukapan satu kawasan yang dekat dengan Kota Malang. Sedangkan, pusat kerajaan Majapahit berada di Trowulan, kabupaten Mojokerto.
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan signifikansi ekonomi tertinggi di Indonesia, karena terdapat beberapa industri yang besar terletak di propinsi ini. Sebut saja, PT INKA, PT PAL, Semen Gresik dan Petrokimia, Surabaya Industrial Estate Rungkut [SIER], Gudang Garam, Sampoerna dan masih banyak lagi. Tidak hanya perusahaan besar, sentra industri kecil di Jawa Timur pun cukup mendapat nama di bidangnya, seperti industri kerajinan kulit di Tanggulangin, atau sentra produk sepatu di Wedoro.
Selain itu, Jawa Timur juga merupakan propinsi yang sangat kaya dengan tujuan pariwisata. Dikatakan kaya, karena di propinsi ini terdapat gunung, pantai, danau, gua, museum, situs ziarah, monumen, situs sejarah, dan taman rekreasi. Semua ada di sini. Sebut saja, Gunung Bromo yang selalu ramai dikunjungi setiap tahunnya dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Taman Nasional Baluran, wisata kota Batu, dan banyak lagi.
Hal yang tak kalah menarik dari Jawa Timur adalah tentang makanan tradisionalnya. Siapa yang tidak kenal rujak cingur, rawon, soto atau pecel, semua makanan yang telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia pada umumnya itu datang dari propinsi yang eksotis ini.