DASAR2
PETA KOMPAS
UNTUK ORIENTASI
Ada
banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam,
tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas
Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi).
Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu
1.
Mengetahui arah
2. Membidik sasaran
Kompas
yang digunakan untuk navigasi :
1.
Kompas Lensa
Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav
untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan
dari lensa ini adalah:
+
Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain
harganya yang cukup murah.
+
Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya
adalah
+
Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita
dalam penghitungan besar sudut kompas.
+
Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran
besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut
kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan
saja.
2.
Kompas Silva
Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan
oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan.
Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar
piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.
Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya
adalah :
+
Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+
Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+
Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk
peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+
Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+
Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur
derajat).
Kekurangannya
adalah
+
Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat
bantu yang datar.
+
Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3.
Kompas Prisma
Kompas
ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung
zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada
atempat gelap.
Kelebihannya
adalah
+
Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+
Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+
Mudah digunakan, mudah didatarkan.
Kekurangannya
adalah
+
Terbuat dari logam sehingga berat.
Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan
Sebelum Menggunakan KOMPAS
1.
Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang
standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke
titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui
SPM-nya (misal 0° 00' 00").
Plot
salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan
juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'.
+
Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda
medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'.
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
2.
Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan
kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan
pembagian derajat sampai 360°).
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.
ORIENTASI
A. Orientasi Peta
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal
tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda
medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan
dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan,
sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).
Perlu
diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya
bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal
orientasi perlu hati-hati.
Orientasi
Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan
letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan
cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan
melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah
a.
Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan
jelas.
b.
Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c.
Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi
sejajar dengan garisgaris bantu orientasi pada kompas dengan sumbu
Y peta,
d.
Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu
-r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak
peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
e.
Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan
peta dan beri tanda.
.
Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham
dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda
di peta.
B.
Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan
dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan.
Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1.
Orientasi medan dengan kompas
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk
dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu
menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita
dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan
posisi kita, yaitu
a.
Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah
+
Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan,
seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun
tebing.
+
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan
dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah
satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun
di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut
kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180°
= 310° (Back A.: imuth)
+
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah
garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
+
Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya
benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis
tersebut.
+
Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection
dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik
ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai,
jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
b.
Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah:
Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan,
seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun
tebing.
Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan
peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti
diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda
berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran.
Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan
menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis
dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan
hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya
benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis
tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30°
- 150°).
Titik
perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection
bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua
tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan
hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana
orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan
setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas,
kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah
perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan
pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada
malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan
kita, antara lain
Bintang
Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur
dan barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan
antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara - selatan
Masjid menghadap kearah barat timur
TEKNIK
CONTOURING
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan
peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam
melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam
pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi
dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin
akan tersesat.
Jika
kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat
dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS
(Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan
adalah
+
Puncak-puncak bukit
+
Bentukan sungai
+
Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+
Percabangan sungai
+
Patahan tebing
+
Waterfall (air terjun)
Untuk
selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu
berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah
:"Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung
jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi
sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit".
TEKNIK
PASSING KOMPAS
Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR.
Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas,
digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan
kita, misal sungai atau jurang.
Cara
melakukan passing kompas adalah
+
Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+
Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik
tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+
Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan
kompas sebatas pandangan mata.
+
Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang
sama dengan point ketiga.
+
Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara
dan Selatan).
Teknik
ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi
perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah
menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari
jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan
segera menempati arah bidikan kompas.
KALIBRASI
KOMPAS
Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan
kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh,
kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian
kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran
bidikan kita gunakan Bukit X.
I
angkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut
kompasnya (misal 45°)
I
angkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat
sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42°
Maka
kalibrasi kompas A adalah : 47° - 45° = 20 (selisih),
jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°,
karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas
C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° - 42° _
30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus
dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~' dari kompas
standar (kompas C).
Catatan
Untuk
menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya
maka harus dihindarkan dari
1.
Senjata berat, sejauh 60 meter
2.
Senjata ringan, sejauh 40 meter
3.
Pagar kawat, sejauh 10 meter
4.
Parang, pisau dan logam kecil lainya, sejauh 3 meter atau lebih
Sumber
: MATALA BIOGAMA
|